Ibnu Haitham, Ilmuwan Muslim Yang Digelari Bapak Optik Modern

473
Ibnu Haitham

Saya yakin, banyak muslim yang belum mengetahui dan mengenal Ibnu Haitham. Banyak muslim yang hanya mengenal dan tahu ilmuwan muslim lainnya, seperti Ibnu Sina dan Al Zahrawi.

Padahal, pemilik nama lengkap Abu Ali Muhammad ibnu Al-Hasan ibnu Al-Haitham ini sebenarnya punya pengaruh besar dalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan optik.

Bahkan dia didaulat sebagai Bapak Optik Modern, karena Kitab Al Manazir, hasil karyanya, yang sudah menjadi rujukan utama ilmu optik selama ratusan tahun.

Dengan kata lain, Ibnu Haitham bisa disebut menjadi ilmuwan pertama yang sukses melahirkan dan mencetuskan banyak teori optik.

Alhazen, sapaan orang Barat kepadanya, lahir di Basrah, Irak, pada 965 Masehi. Sejak kecil, Alhazen yang menempuh pendidikan di tanah kelahirannya dikenal sangat cerdas.

Sebelum fokus menimba ilmu, dia sempat berkarier sebagai pegawai pemerintahan Basrah. Tak butuh waktu lama, pekerjaan tersebut membuatnya tak betah hingga akhirnya memilih berhenti.

Semangat untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya membuat Alhazen merantau ke pusat pembelajaran dunia saat itu, yakni Baghdad. Tak cukup sampai di situ, dia akhirnya sampai ke Mesir dan melakukan penelitian tentang aliran dan saluran sungai Nil. Di Mesir, dia juga menerjemahkan buku-buku matematika dan ilmu falak.

Ibnu Haitham memang luar biasa. Sejumlah disiplin ilmu berhasil dikuasainya secara otodidak. Seperti ilmu falak, geometri, pengobatan, matematika, fisika, dan filsafat.

Namun dia secara lebih serius mendalami ilmu optik hingga akhirnya melahirkan banyak teori yang mengilhami ilmuwan barat, Boger, Bacon, dan Kepler untuk menciptakan mikroskop dan teleskop.

Banyak teori yang telah dimunculkannya. Namun sayang, dia dan karya dahsyatnya tak begitu dikenal oleh umat Islam karena kekurangpedulian terhadap ilmu pengetahuan di masa itu.

Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam dimanapun berada, agar senantiasa berupaya melahirkan karya terbaiknya, sembari menjaga dan melestarikan karya yang sudah ada lebih dulu.

(***)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here