Hari diabetes sedunia diperingati setiap 14 November. Pada tahun ini, peringatannya terasa layak karena penyakit ini sudah menduduki peringkat tiga dalam jajaran penyakit mematikan dunia.
Dalam data International Diabetes Federation 2020, jumlah pengidap nama lain kencing manis ini terus mengalami peningkatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Sementara dalam data WHO diperkirakan menyerang 422 juta orang dewasa pada tahun 2014, atau meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 1980 yang memiliki 108 juta kasus.
Sehingga peringatan hari diabetes menjadi momen berharga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dari bahaya penyakit mematikan ini.
Peringatan Hari Diabetes Sedunia awalnya ditetapkan Majelis Umum dalam dokumen 61/225, pada tahun 2007. Penetapan tersebut lahir karena kebutuhan mendesak untuk mempromosikan, meningkatkan kesehatan manusia, dan menyediakan akses ke pengobatan dan pendidikan perawatan kesehatan.
Selain itu, dokumen 61/225 tersebut mendorong negara-negara anggota WHO untuk mengembangkan kebijakan nasional, yang berkaitan dengan pencegahan, pengobatan, dan perawatan diabetes, agar sejalan dengan pengembangan berkelanjutan dari sistem perawatan kesehatan yang ada.
Dikutip dari detikcom, diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin, atau saat tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya, sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah (hiperglikemia).
Penyakit ini juga merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan amputasi anggota tubuh bagian bawah. Pada sisi lain, penyakit ini dapat dihindari lewat cara diet sehat dan olahraga yang teratur.
(***)
