Sholat lima waktu sehari semalam merupakan ibadah yang paling istimewa bagi umat Islam. Sebab, perintah mendirikannya diberikan ketika Nabi Muhammad bertemu langsung dengan Allah dalam peristiwa maha dahsyat Isra’ Mi’raj.
Selain itu, sholat disebut merupakan satu-satunya ibadah yang mempertemukan seorang muslim dengan Tuhannya. Makanya, para ustadz senantiasa mengimbau setiap muslim untuk tidak lalai dan memperbaiki kualitas sholatnya.
Sayangnya, realitas yang ada menunjukkan bahwa saat ini banyak muslim yang sholatnya masih bolong-bolong. Sholat shubuh tidak, zhuhur ada, ashar tidak, maghrib ada, isya tidak.
Terkait kondisi tersebut, Habib Husain Bin Alwi Al Hamid memberikan penjelasannya, saat menyampaikan tauziyahnya dalam peringatan Isra’ Mi’raj yang digelar PKS Manado, beberapa waktu lalu.
Kata Habib Husain, orang yang sholatnya masih bolong-bolong menandakan bahwa sholat yang didirikan orang tersebut belum pernah ada yang diterima Allah.
“Orang yang sholatnya sudah diterima Allah pasti akan berjanji tidak akan meninggalkan dan makin mantap mendirikan sholat lima waktu,” tegasnya.
Ikrar dan memantapkan diri untuk mendirikan sholat lima waktu sehari semalam itu dilakukan, ungkap Habib Husain, karena hatinya merasakan ketenangan saat menjalankan ibadah yang termasuk dalam rukun Islam itu.
“Orang yang ibadahnya diterima, maka Allah akan menitipkan dalam sholat atau ibadahnya, ketenangan batin, kesenangan, kebahagiaan, ketentraman,” jelasnya.
Umat Islam pada masa lalu pun dicontohkannya. “Makanya coba lihat orang-orang tua kita dulu, sebelum adzan mereka sudah ada di masjid. Karena sudah ada pada diri mereka ketenangan dan ketentraman jiwa,” terangnya.
Lantas bagaimana cara agar Allah menerima sholat kita? Habib Husain menjelaskan bahwa caranya adalah dengan terus memperbaiki kualitas ibadah sholat kita. “Dengan mengetahui tata cara sholat, mengetahui bagaimana tata cara berwudhu yang baik dan benar,” sambungnya.
(***)
