Kabar duka menyelimuti masyarakat Kota Manado dan sekitarnya atas berpulangnya Dra Hj Djaina Pusung, seorang pendidik berdedikasi dan aktivis sosial yang telah mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan organisasi sosial.
Beliau meninggal dunia pada Kamis, 24 Agustus 2023, sekitar pukul 08:08 Wita di RSUP Kandouw.
Dra Hj Djaina Pusung lahir pada 14 Oktober 1960 di Papusungan. Sebagai seorang perempuan berusia 62 tahun, beliau telah menjalani berbagai peran dalam kehidupannya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Cokroaminoto Papusungan pada tahun 1973, beliau melanjutkan ke tingkat menengah di Tsanawiyah Kota Administrasi Bitung hingga tahun 1977 dan SMA di PGA Negeri Manado pada tahun 1980. Pendidikan tinggi ditempuh di IKIP Negeri Manado, lulus pada tahun 1985.
Setelah menyelesaikan pendidikan, Dra Hj Djaina Pusung memasuki dunia pendidikan sebagai guru di SMA PGRI 2 Manado pada tahun 1986.
Dedikasinya yang luar biasa dalam mengajar membawanya menjadi guru di SMA PGRI 4 Manado pada tahun 1990.
Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMA PGRI 4 Manado mulai tahun 1992 hingga 2021, mengabdikan diri selama 29 tahun dalam dunia pendidikan.
Selain berkiprah di dunia pendidikan, Dra Hj Djaina Pusung juga aktif dalam berbagai organisasi sosial. Beliau pernah menjadi Bendahara KNPI Kota Bitung pada tahun 1980-1983, dan aktif dalam SOKSI Bitung pada tahun 1982-1984.
Selain itu, beliau juga menjadi Wakil Ketua Kohati (Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Manado) pada tahun 1985-1987 dan Wakil Ketua Pemuda Muslimin Indonesia pada periode yang sama.
Pengabdian sosialnya juga tercermin dalam peran sebagai Wakil Ketua MKKS Manado pada tahun 1992-1998, dan sebagai Pembina KWI Manado dari tahun 2007 hingga 2012.
Tak hanya itu, Djaina Pusung juga pernah menjadi Staf Khusus Wali Kota Manado di bawah kepemimpinan GS Vicky Lumentut pada 2020-2021.
Dra Hj Djaina Pusung adalah seorang wanita yang berkomitmen kuat untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Motto hidupnya, “The Right Man In The Right Place,” mencerminkan tekadnya untuk selalu berada di tempat yang tepat untuk memberikan kontribusi terbaiknya bagi masyarakat.
Selain sukses dalam karier dan aktivitas sosialnya, beliau juga adalah seorang ibu dari M. Firman Mustika, SH, MH, dan istri dari Alm Kapten Inf (Purn) Hi Moch. Adikasan.
Meninggalnya Dra Hj Djaina Pusung adalah kehilangan besar bagi pendidikan dan masyarakat di Manado. Kenangan akan dedikasi dan kontribusi luar biasanya akan terus dikenang oleh banyak orang. Semoga beliau beristirahat dengan tenang.
(***)